No
Mobile , No Phobia!
Hai,
ini adalah posting ke 4 aku bersama temanku.
Di
masa kini, ilmu pengetahuan atau teknologi semakin maju dan berkembang menuju
ke seluruh dunia. Semakin canggih sebuah teknologi, seseorang akan sulit
terpisahkan dari keberadaan ponsel pintar atau smartphone ini. Pada saat ini,
teknologi yang sangat popular adalah handphone (smartphone). Menurut peneliti SecurEnvoy,
menyatakan bahwa 80 % pengguna smartphone adalah anak muda. Anak muda menjadi
sasaran bagi perusahaan yg memproduksi gadget atau smartphone. Munculnya
beragam media sosial ataupun aplikasi gadget lainya membuat anak muda ketagihan
untuk terus menggunakan smarTphone. Walau keberadaan ponsel membantu seseorang
dalam mencari informasi dan berkomunikasi, namun jika orang tidak bisa lepas
dari handphone atau rasa takut berlebihan kehilangan ponsel tersebut akan
terkena gejala nomophobia.
Meet to Author: Nerissa Benedita (writer's and designer) ig:nericcha, twitter: @nericcha
Audria Nur Aisya (writer's) ig: audiaisyah. twitter: @audriaisyah
Nomophobia
adalah jenis fobia yang ditandai ketakutan berlebihan jika seseorang kehilangan
ponselnya. Seperti; orang yang selalu cemas dalam meletakkan ponselnya, ia
tidak bisa tidur bila tidak memegang smartphonenya, takut ponselya hilang, asik
sibuk sendiri dengan ponselnya. Ini menyebabkan orang tersebut kecanduan
gadget. Ia terlalu obsesif dengan smarthphone sendiri.
Nomophobia
bisa berdampak buruk pada mental psikis anak muda.
Pikiran yang dikuasai teknologi, sikap yang acuh pada lingkungan sosial,
emosional yang meluap, dan rentan hubungan dengan orangtua atau keluarga.
Maka dari itu, kami melakukan kampanye dengan program
“Smartphone Detox Week”(SDW).
Tujuannya untuk mengajak anak muda peduli pada
kesehatan mental diri sendiri, peka pada lingkungan sosial dan menjadi pemuda
yang cerdas dalam menggunakan teknologi masa kini. Hal ini dilakukan dalam seminggu, untuk menguji
anak muda seberapa tahankan mereka selama seminggu tanpa media sosial ataupun
ponsel. Bila telah berhasil mencapai seminggu tanpa media sosial, di minggu
berikutnya mereka akan berusaha melanjutkan program SDW ini (secara tidak
sadar). Caranya
dengan:
-
Menonaktifkan aplikasi media sosial sementara
(path. Twitter, instagram, ask.fm, fb)
-
Cukup menggunakan ponsel untuk chatting,
sms dan telfon
-
Matikan ponsel ketika tidak diperlukan
dalam belajar, di luar atau konsentrasi
-
Gunakan alarm jam dinding untuk membangunkan
anda, jangan gunakan alarm ponsel
-
Biasakan tidak sering mencharger ponsel
setiap hari. Jarang di pakai, akan hemat baterei ponsel anda
Berikut ini salah satu bentuk video kampanye mengenai no mobile, no phobia. Silakan dibuka link-nya :)
http://youtu.be/tI3Mv8eyAN0
Ayo, tunjukan kalo kamu
emang anak muda yang cerdas dalam mengunakaan gadget (smarthphone) masa kini! :) #NewMediaCampaign #smarthphonedetokweek
Meet to Author: Nerissa Benedita (writer's and designer) ig:nericcha, twitter: @nericcha
Audria Nur Aisya (writer's) ig: audiaisyah. twitter: @audriaisyah
Wah baru taulah ada yg kaya gini.....makasih ya infonya:3
BalasHapusMakasi yah. Semakin membuat saya aware dengan penggunaan mobile dengan efektif. Thankyou :)
BalasHapusWahh blog... tentang no mobile, no phobia ini membantu gw untuk gk tergantung sama gadget lagi.. karena masih yang harus diperhatikan selain gadget. Yaitu orang-orang disekitar kita nih. jadi ..makasih banyak udah buat blog ini.. .. ;)
BalasHapusThanks infonya. Semakin menambah pengetahuan dan kesadaran akan penggunaan gadget secara lebih cerdas
BalasHapusKeceeeee. Makin ke sini, orang memang semakin cuek dengan lingkungan sekitar. :")
BalasHapus